Pendapat tersebut dikuatkan oleh para Palaentolog, peneliti kehidupan fosil. Menurut mereka, berdasarkan pola pertumbuhan koral sekitar 400 juta tahun lalu, satu tahun pada saat itu terdiri atas 400 hari, bukan 365 hari seperti sekarang. Kesimpulannya, saat ini bumi berputar pada porosnyadengan lebih cepat, sehingga satu hari menjadi lebih singkat.
Melihat fenomena ini, para ahli matematika mempertimbangkan adanya pengaruh faktor gravitasi bulan terhadap bumi sehingga memperlambat rotasi bumi. Sayangnya hasil kalkulasi mereka belum memuaskan. Untunglah ada fisikawan Inggris Paul Dirac, yang pada tahu n1938 menyimpulkan, semakin tua bumi semakin lemah pula kekuatan gravitasinya. Namun pengamatan Dirac tak terlalu diacuhkan orang sampai tahun bertambah sekitar seperlima detik.
Pendapat tersebut dikuatkan oleh para Palaentolog, peneliti kehidupan fosil. Menurut mereka, berdasrkan pola pertumbuhan koral sekitar 400 hari, bukan 365 hari seperti sekarang. Kesimpulannya, saat itu bumi berputar pada porosnya dengan lebih cepat, sehingga satu hari menjadi lebih singkat.
Ketika dilakukan kalkulasi yang sama terhadap seluruh alam semesta, ternyata tingkat kecepatan mengembangkannya bumi mendekati angka perkiraan berdasarkan pengamatan. Berdasarkan perhitungan terhadap sistem tata surya pada periode satu milyar tahun pertama, saat tersusunnya awal kehidupan, temperatur bumi mencapai 1000 C. Pada miliar tahun berikutnya, temperatur bumi menurun. Saat itu muncul ganggang hijau-biru yang dapat mentolerir temperatur 710 C, sedangkan pada milyaran tahun selanjutnya mulai lahir jamur dan jenis-jenis ganggang lain yang dapat bertahan pada temperatur 490 C terbentuklah binatang dan tanaman multi sel yang tumbuh dengan subur pada temperatur rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar