Gunung berapi sendiri sebenarnya terbentuk jika magma dari perut Bumi naik ke permukaan. Isi dari gunung berapi terdiri dari lapisan lava yang berselang-seling dengan lapisan abu hasil letusan berturut-turut.
Magma adalah batuan cair yang terdapat jauh di dalam Bumi dengan suhu melebihi 1.000 derajat Celcius. Pada saat gunung meletus, magma ini meluap ke atas permukaan dalam bentuk lahar melalui lubang yang memanjang dari dalam Bumi.
Gunung yang meletus mengeluarkan abu, lava, gas panas dan uap. Suhu lava yang dimuntahkan selama letusan gunung berapi dapat melebihi 1.000 derajat Celcius. Terkadang lava yang terlempar keluar ini membeku di udara, lalu jatuh sebagai bungkah padat di sekitar lubang letusan gunung.
Tergantung dari jenis letusan dan sifat-sifat fisik magma yang disemburkan, gunung berapi dapat berbentuk kerucut, kubah, berpundak datar, atau seperti menara. Gunung berapi kerucut terbentuk dari lapisan lava dan lapisan abu yang keluar secara berturut-turut. Tapi apabila bagian tengah gunung berapi runtuh ke dalam, akan terbentuk kaldera. Kemudian terjadi letusan baru, dan terbentuklah kerucut lebih kecil di dalam kaldera tersebut.
Gunung berapi yang baru terbentuk biasanya gundul dan terkena erosi tanah yang hebat. Tapi karena material yang dikeluarkan dari perut Bumi itu mengandung banyak mineral, tanah yang semula tandus dapat menjadi subur dan banyak ditumbuhi pepohonan. Sebenarnya gunung berapi memberikan banyak manfaat kepada kita. Selain menjadikan tanah subur, gunung berapi juga menghasilkan tenaga uap untuk menghasilkan listrik serta aliran air panas. Bahkan pemandangan di sekitar kawah gunung berapi juga bisa mengundang jutaan pelancong untuk menikmati keindahannya.
Jadi sebenarnya tidak ada yang perlu dikuatirkan dari peristiwa gunung meletus. Kita bisa melakukan tindakan waspada atau mengungsi kalau memang terjadi peningkatan kegiatan gunung berapi. Itu pun kalau kita tinggal di lereng gunung atau daerah yang dilewati aliran lahar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar